Tuesday 8 September 2015

4 Kiat Memutar kezia skin expert Bayi yang Sungsang

4 Kiat Memutar kezia skin expert Bayi yang Sungsang

 Betapa menyenangkan menanti hari-hari kelahiran janin yang berada di dalam rahim. USG tiap bulan yang dilakukan, membuat ayah dan bunda merasa dekat dengannya dan terkadang membayangkan rupanya. Apakah dia seperti ayah, atau seperti bunda?
Setiap USG, baik ayah dan bunda berdebar-debar menunggu pemeriksaan dokter. Apakah beliau normal? Apakah berat badannya pass? Apakah tipe kelaminnya, laki laki atau perempuan? Apakah posisinya sudah pas? dan “apakah-apakah” yg lain yang menimbulkan tanya dan kekhawatiran.
kezia skin expert

 Kebersamaan bunda bersama si janin memang menimbulkan perasaan dekat tetapi kebersamaan itu tak bakal membuat bunda dan pun ayah yakin macam mana keadaannya sesungguhnya. Hanya upaya maksimallah yang sanggup dilakukan sembari masih berdo’a terhadap Tuhan Yang Maha Esa agar bunda dan si janin diberi kesehatan dan kelancaran dalam melalui hari demi hari menjelang persalinan.
 Di dalam rahim, bayi menikmati tempatnya dengan cara berjungkir balik sambil sesekali mengisap jempolnya. Berenang-renang di dalam cairan ketuban adalah kesukaan lainnya. Namun seiring bertambahnya usia kehamilan dan bertambahnya berat badannya, lama-kelamaan ruang geraknya menjadi lebih terbatas. Si jabang bayi hanya sanggup menyikut dan menendang saja.
 Memasuki minggu ke 36-37, janin rata-rata mengatur posisinya secara alamiah. Kepalanya mampu berada di bawah. Di Sayangkan tak semuanya “setuju” dengan posisi itu. Ada yang konsisten bersama posisi kepala di atas (lebih kurang 3-4%). Posisi inilah yang dikenal dgn istilah sungsang (terbalik).

 *Pada posisi ini, kaki atau bokong dari si jabang bayi berada di rongga panggul dan mulut rahim (cervix) bundanya. Dgn demikian, dalam proses persalinan normal, beliau mampu lahir bersama posisi kaki atau bokong keluar lebih dulu. Aspek yang dianggap kelainan sebab menyulitkan ibu dan bayi ini disebabkan oleh 2 factor :

 -Faktor yang berasal dari bunda. Elemen yang berasal dari bunda ini akan disebabkan oleh kondisi rahim yang longgar. Bunda yang sudah pernah hamil diawal mulanya rata rata memiliki rahim yang lebih longgar sehingga jabang bayi mudah berputar-putar di dalamnya. di luar itu, mampu serta disebabkan oleh ukuran rongga panggul yang mungil(panggul, bidang dalam tubuh bunda, bukan pinggul luar), tumor (miom), atau letak plasenta yang di bawah.
 -Faktor yang berasal dari janin. Factor ini bisa saja berlangsung jika ukuran janin lebih akbar daripada ukuran rahim ibu. Kala bakal memasuki rongga panggul menuju posisi normal menjelang persalinan, beliau terpental kembali dan tak dapat lagi berputar ke bawah. Mampu serta terjadi kalau janin mengalami kelainan volume otak (anensefali), kondisi ini menyebabkannya sulit turun ke bawah. Kehamilan kembar pula berisiko sungsang.

 *Jangan terburu-buru menyetujui persalinan secara operasi. Janin tetap bisa diupayakan lahir secara normal dengan catatan :

 Bobot badan janin 2,5 – 3,5 kg. Jikalau bobotnya diatas itu, disarankan persalinan caesar utk menghindari cedera otot leher bayi.
Kalau posisi kepala janin terlihat menunduk (melalui pemeriksaan USG). Apabila menengadah dan dipaksakan lahir normal, risikonya bayi mengalami patah tulang punggung bidang atas dan menyebabkan radang otak.
 Persalinan bunda bukan adalah persalinan perdana sebab pada persalinan setelah persalinan (normal) pertama kali, panggul sudah lebih “berpengalaman” dilalui oleh janin.
 Upaya “manipulasi putar” masih dapat diupayakan jika ke-3 hal tersebut di atas terpenuhi. Tetapi tidak terhadap seluruh bunda dapat diupayakan manipulasi putar ini. Ada 3 kondisi bunda yang tak boleh mengalami manipulasi putar secara manual, merupakan :

 Bunda penderita hipertensi.
 Bunda yang pernah menjalani operasi caesar.
 Bunda yang punya kasus plasenta dibawah.

 *Di luar daripada itu, bunda sanggup mencoba teknik-teknik berikut (seperti yang dimuat dalam majalah Parents Guide Vol II No. 8/2004) :

 -Knee-Chest Position. Dilakukan seperti sedang bersujud. Kepala di bawah dan bokong menungging. Ini dilakukan banyaknya 3 kali sehari, sewaktu 10 – 15 menit.
 -Pelvic Rocking. Dilakukan dengan cara berlutut dengan tangan dan lutut, mirip posisi anjing duduk. Pelan-pelan angkat panggul sampai punggung lurus, lalu kembali ke posisi semula agar panggul rileks. Dilakukan jumlahnya 3 kali sehari, banyaknya 30 -40 kali.
 -Slantboard Tilt. Berbaring dengan meletakkan bantal di bawah punggung. Angkat pinggul sambil menekuk lutut dan bertumpu pada kedua telapak kaki. Rileks dan ambil napas dalam-dalam. Dilakukan sejumlah 3 kali sehari sewaktu 10-15 menit, di usia kehamilan 32-35 minggu.
 -Merangkak. Dilakukan 2-3 kali sehari, sewaktu 10 menit. Jalankan dengan rileks.
Yang namanya mengupayakan harus dilakukan semaksimal mampu saja, hasil akhirnya ayah dan bunda serahkan terhadap Tuhan. Yang tak kalah pentingnya dalam menanti hadirnya sang buah hati yakni ketenangan hati ayah dan bunda supaya mental semakin siap menghadapi kebersamaan dengan sang buah hati.

 4 Kiat Memutar Bayi yang Sungsang

 Betapa menyenangkan menanti hari-hari kelahiran janin yang berada di dalam rahim. USG tiap bulan yang dilakukan, membuat ayah dan bunda merasa dekat dengannya dan terkadang membayangkan rupanya. Apakah ia seperti ayah, atau seperti bunda?
Setiap USG, baik ayah dan bunda berdebar-debar menunggu pemeriksaan dokter. Apakah ia normal? Apakah berat badannya cukup? Apakah kategori kelaminnya, laki laki atau perempuan? Apakah posisinya sudah cocok? dan “apakah-apakah” yg lain yang menimbulkan tanya dan kekhawatiran.
 Kebersamaan bunda dengan si janin benar-benar menimbulkan perasaan dekat tapi kebersamaan itu tak sanggup membuat bunda dan pun ayah yakin secara apa keadaannya sesungguhnya. Hanya upaya maksimallah yang bisa dilakukan sembari terus berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya bunda dan si janin diberi kesehatan dan kelancaran dalam melalui hari demi hari menjelang persalinan.
 Di dalam rahim, bayi menikmati tempatnya dengan cara berjungkir balik sambil sesekali mengisap jempolnya. Berenang-renang di dalam cairan ketuban yakni kesukaan lainnya. Tapi seiring bertambahnya usia kehamilan dan bertambahnya berat badannya, lama-kelamaan ruangan geraknya menjadi lebih terbatas. Si jabang bayi hanya bisa menyikut dan menendang saja.
 Memasuki minggu ke 36-37, janin rata rata mengatur posisinya dgn kiat alamiah. Kepalanya dapat berada di bawah. tapi sayang tak semuanya “setuju” bersama posisi itu. Ada yang tetap dgn posisi kepala diatas (seputar 3-4%). Posisi inilah yang dikenal bersama istilah sungsang (terbalik).

 *Pada posisi ini, kaki atau bokong dari si jabang bayi berada di rongga panggul dan mulut rahim (cervix) bundanya. Dengan demikian, dalam proses persalinan normal, ia dapat lahir dgn posisi kaki atau bokong ke luar lebih dulu. Perihal yang dianggap kelainan sebab menyulitkan ibu dan bayi ini disebabkan oleh 2 aspek :

 -Faktor yang berasal dari bunda. Aspek yang berasal dari bunda ini dapat disebabkan oleh kondisi rahim yang longgar. Bunda yang sudah pernah hamil sebelumnya kebanyakan memiliki rahim yang lebih longgar sehingga jabang bayi mudah berputar-putar di dalamnya. selain itu, dapat juga disebabkan oleh ukuran rongga panggul yang mungil(panggul, bagian dalam tubuh bunda, bukan pinggul luar), tumor (miom), atau letak plasenta yang dibawah.
 -Faktor yang berasal dari janin. Faktor ini bisa saja berlangsung jika ukuran janin lebih akbar daripada ukuran rahim ibu. Dikala akan memasuki rongga panggul menuju posisi normal menjelang persalinan, ia terpental kembali dan tak dapat lagi berputar ke bawah. Bisa juga terjadi jika janin mengalami kelainan volume otak (anensefali), kondisi ini menyebabkannya sulit turun ke bawah. Kehamilan kembar juga berisiko sungsang.

 *Jangan terburu-buru menyetujui persalinan bersama trick operasi. Janin masih sanggup diupayakan lahir bersama trik normal dengan catatan :

 Bobot badan janin 2,5 – 3,5 kg. Jika bobotnya di atas itu, disarankan persalinan caesar untuk menghindari cedera otot leher bayi.
Jikalau posisi kepala janin kelihatan menunduk (melalui pemeriksaan USG). Kalau menengadah dan dipaksakan lahir normal, risikonya bayi mengalami patah tulang punggung bagian atas dan menyebabkan radang otak.
 Persalinan bunda bukan ialah persalinan pertama sebab pada persalinan setelah persalinan (normal) pertama kali, panggul sudah lebih “berpengalaman” dilalui oleh janin.
 Upaya “manipulasi putar” tetap dapat diupayakan seandainya ketiga factor itu di atas terpenuhi. Tetapi tidak terhadap seluruh bunda bisa diupayakan manipulasi putar ini. Ada 3 kondisi bunda yang tak boleh mengalami manipulasi putar dgn trick manual, ialah :

 Bunda penderita hipertensi.
 Bunda yang pernah menjalani operasi caesar.
 Bunda yang punya kasus plasenta di bawah.

 *Di luar daripada itu, bunda dapat cobalah teknik-teknik berikut (seperti yang dimuat dalam majalah Parents Guide Vol II No. 8/2004) :

 -Knee-Chest Position. Dilakukan seperti sedang bersujud. Kepala di bawah dan bokong menungging. Ini dilakukan sebanyak 3 kali sehari, sewaktu 10 – 15 menit.
 -Pelvic Rocking. Dilakukan dengan cara berlutut bersama tangan dan lutut, mirip posisi anjing duduk. Pelan-pelan angkat panggul sampai punggung lurus, dahulu kembali ke posisi semula supaya panggul rileks. Dilakukan sejumlah 3 kali sehari, jumlahnya 30 -40 kali.
 -Slantboard Tilt. Berbaring dengan meletakkan bantal dibawah punggung. Angkat pinggul sambil menekuk lutut dan bertumpu pada kedua telapak kaki. Rileks dan ambil napas dalam-dalam. Dilakukan banyaknya 3 kali sehari sewaktu 10-15 menit, di usia kehamilan 32-35 minggu.
 -Merangkak. Dilakukan 2-3 kali sehari, tatkala 10 menit. Laksanakan dengan rileks.
Yang namanya mengupayakan harus kezia skin expert dilakukan semaksimal bisa saja, hasil akhirnya ayah dan bunda serahkan kepada Tuhan. Yang tak kalah pentingnya dalam menanti hadirnya sang buah hati yaitu ketenangan hati ayah dan bunda agar mental semakin siap menghadapi kebersamaan dengan sang buah hati.

No comments:

Post a Comment

Blog Archive