Friday, 10 July 2015

Bocah Pengguna Ice Cream

Bocah Pengguna Ice Cream

Kisah ini berlangsung telah lama sekali, lebih kurang th 1930-an. Saat itu harga es krim sundae tetap terbilang murah. Sebuah hri, seseorang bocah pria berusia 10 th mendatangi kedai kopi satu buah hotel & duduk di satu meja. Satu Orang pelayan menyimpan segelas air di depannya.

"Berapa harga es krim sundae ?" bertanya bocah itu.

"50 sen" jawab si pelayan.

Bocah itu mengeluarkan kepingan duit dari kantong celananya & menghitungnya, "Hmmm.. Seandainya es krim yg biasa berapa ?" tanyanya lagi.

Waktu itu, telah tidak sedikit pelanggan yg menunggu utk dilayani. & si pelayan jadi tak sabar, "35 sen" jawabnya dgn kasar.

Bocah itu menghitung uangnya sekali lagi dgn hati-hati, "Aku pesan yg biasa saja" lanjutnya.

Tidak lama selanjutnya, si pelayan mengambil pesanan bocah itu & menyimpan bonnya di meja, dulu ia bertolak. Sesudah menghabiskan es krimnya, beliau membayar ke kasir & berangkat. Diwaktu si pelayan hendak membersihkan meja yg tadi digunakan bocah itu, beliau kaget & sejak mulai menangis. Di samping piring ruang es krim terselip dua koin berharga 5 sen & lima koin berharga 1 sen. Inilah alasannya bocah tadi tak menjadi memesan es krim sundae lantaran dirinya mau memberikan anjuran yg patut terhadap si pelayan.

***
Bukankah kita tidak jarang kali bersikap seperti pelayan tadi ? Senantiasa serta-merta menghakimi orang lain. Senantiasa menonton sebuah kondisi atau kejadian dari satu sudut saja. Sesuatu yg kelihatan tak baik di satu sudut belum pasti jelek serta di segi yg lain.

Seperti terhadap narasi di atas, perbuatan si bocah yg menciptakan si pelayan jengkel nyatanya berujung terhadap tujuan & niat yg baik. &, sangat disayangkan, si pelayan terlambat menyadarinya. Nah, sebelum kita mengalami elemen yg sama seperti pelayan tadi, silakan menuntut ilmu utk mendalami satu buah kejadian atau seorang dari bermacam macam segi, maka kita sanggup membawa aksi atau mengeluarkan perkataan yg tak mau kita sesali di setelah itu hri.

No comments:

Post a Comment

Blog Archive