Monday, 24 August 2015

Waspadai 4 Kehamilan Palsu Ini!

Waspadai 4 Kehamilan Palsu Ini!

Memiliki anak-anak yang sehat dan cerdas tentu yakni impian setiap pasangan yang telah menikah. Terkadang, beragam upaya pun dilakukan guna mempercepat proses kehamilan yang tentunya sangat berkaitan dengan dr rochelle skin expert kesehatan terutama kesehatan reproduksi dari pasangan itu sendiri.
dr rochelle skin expert

 Nah, bagi pasangan yang telah lumayan lama menikah dan mendambakan buah hati, tentunya sudah pernah atau bahkan tak jarang memanfaatkan media tes kehamilan cepat atau yang lebih dikenal dgn testpack. benar-benar mampu dikatakan, selama ini testpack adalah salah satu media yang memiliki akurasi cukup utk mendeteksi kehamilan. Keunggulan yg lain adalah alat ini relatif gampang dimanfaatkan sehingga tes akan dilakukan bersama trick mandiri di rumah tanpa kebutuhan khusus untuk dibimbing oleh tenaga kesehatan. Berbahagialah pasangan yang hasil tes kehamilan cepatnya menunjukkan dua garis.
Namun janganlah gemar dulu, sebaiknya memeriksakan diri kembali ke tenaga kesehatan yang terpercaya (dokter atau bidan) buat memastikan apakah Anda benar-benar hamil atau jangan-jangan kehamilan “palsu”?
Metode testpack adalah salah satu metode pengecekan kehamilan dengan menganalisa kadar beta HCG (human Chorionic Gonadotrophine) dalam urin. Pada kehamilan, beta HCG yakni hormon yang dihasilkan oleh salah satu bagian dari hasil perkembangan sel telur yang telah dibuahi, yang disebut dengan sinsitiotrofoblast. Metode lain pengukuran kadar beta HCG ialah dgn analisa tingkat beta HCG dalam darah yang tentunya hasilnya lebih akurat. Pengukuran kadar beta HCG urin dgn memanfaatkan testpack berpotensi memberikan hasil yang tidak akurat berkenaan kehamilan karena ternyata terdapat sekian tidak sedikit kondisi yang sanggup membuat kadar beta HCG tinggi dalam tubuh.
 Berikut adalah beberapa kondisi tersebut.

 1. Kehamilan Ektopik (Hamil di luar Kandungan)
 Kehamilan yang berlangsung di mana sel telur yang telah berhasil dibuahi berimplantasi (menempel) dan tumbuh di area yang tidak selayaknya. Ruang berkembang selayaknya sel telur yang telah dibuahi tersebut yaitu dinding rahim. Tetapi kepada kondisi tertentu, misalnya transportasi sel telur yang telah dibuahi tidak lancar dikarenakan kendala anatomi ataupun ada kerusakan dari hasil pembuahan itu sendiri. Waktu belum terganggu, kehamilan ektopik mampu menunjukkan gejala yang serupa dgn kehamilan biasa seperti mual, muntah, dan rasa cepat lelah. Pada kondisi ini seandainya dilakukan tes kehamilan langsung, maka dapat memberikan hasil positif lantaran walau berada di area yang tidak semestinya, sel yang telah terbuahi akan tetap menghasilkan hormon beta HCG.

 2. Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
 Istilah hamil anggur seringkali digunakan oleh warga lantaran penampakan kehamilan ini lewat pencitraan USG menghasilkan gambaran serupa buah anggur. Pada dasarnya, “anggur” yang terbentuk adalah neoplasma jinak dari hasil pembuahan yang mengalami kegagalan dalam perkembangannya sehingga mengakibatkan sekian tidak sedikit bagian terluarnyanya (juga disebut juga sebagai vili) menggelembung menyerupai buah anggur. Gejala khas dari hamil anggur ini yaitu ukuran pembesaran perut yang sangat segera dan melebihi masa kehamilan. tanpa gejala spesifik yang lain, hamil anggur menunjukkan hasil uji testpack positif. Bahkan bila diuji kadar hormon beta HCG darahnya, maka bakal menunjukkan peningkatan yang abnormal.

 3. Misscarriage (keguguran)
 Penyebab hasil palsu tes kehamilan lainnya adalah keguguran. Terhadap kondisi ini sebenarnya kehamilan memang lah telah terjadi, tetapi karena dikarenakan tertentu, terjadi peluruhan (keguguran). Kejadian keguguran ada yang disadari bila perkembangan calon janin telah lumayan besar, tapi ada serta yang tidak disadari (paling tidak jarang seperti menstruasi biasa) dikarenakan tidak disertai bersama gejala yang lebih spesifik. Hingga sekian tidak sedikit waktu setelah keguguran, kadar beta HCG masih ditemukan tinggi dalam tubuh sehingga mampu merancukan hasil tes.

 4. Hasil False Positif
 Testpack yang beredar di pasaran memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang beraneka macam. Nilai yang memastikan kejadian false positif (positif palsu) adalah spesifisitas fasilitas. Spesifisitas sarana tes kehamilan yang beredar di pasaran adalah berkisar antara 94-99%. Karenanya konsisten ada mampu saja bahwa hasil tes yang dilakukan tidak akurat.
 Kondisi-kondisi di atas adalah kondisi yang paling tak jarang ditemui di masyarakat yang merancukan kondisi kehamilan. Karenanya, lebih waspadalah dalam melaksanakan tes kehamilan dan tetap konfirmasi kembali ke media kesehatan yang terpercaya.

 Waspadai 4 Kehamilan Palsu Ini!

Memiliki anak-anak yang sehat dan cerdas tentu merupakan yg diimpikan setiap pasangan yang telah menikah. Terkadang, bermacam macam upaya serta dilakukan guna mempercepat proses kehamilan yang tentunya teramat amat sangat mengenai bersama kesehatan terutama kesehatan reproduksi dari pasangan itu sendiri.
 Nah, bagi pasangan yang telah cukup lama menikah dan mendambakan buah hati, tentunya sudah pernah atau bahkan tak jarang memanfaatkan fasilitas tes kehamilan cepat atau yang lebih dikenal dengan testpack. benar-benar bisa dikatakan, sejauh ini testpack merupakan salah satu media yang memiliki akurasi cukup buat mendeteksi kehamilan. Keunggulan yg lain yaitu alat ini relatif mudah dimanfaatkan sehingga tes dapat dilakukan bersama trick mandiri di rumah tanpa kebutuhan kusus utk dibimbing oleh tenaga kesehatan. Berbahagialah pasangan yang hasil tes kehamilan cepatnya menunjukkan dua garis.
Namun janganlah gemar dulu, sebaiknya memeriksakan diri kembali ke tenaga kesehatan yang terpercaya (dokter atau bidan) untuk memastikan apakah Anda benar-benar hamil atau jangan-jangan kehamilan “palsu”?
Metode testpack yaitu salah satu metode pengecekan kehamilan dgn menganalisa kadar beta HCG (human Chorionic Gonadotrophine) dalam urin. Pada kehamilan, beta HCG adalah hormon yang dihasilkan oleh salah satu bagian dari hasil perkembangan sel telur yang telah dibuahi, yang disebut dengan sinsitiotrofoblast. Metode lain pengukuran kadar beta HCG merupakan dengan analisa tingkat beta HCG dalam darah yang tentunya hasilnya lebih akurat. Pengukuran kadar beta HCG urin dengan menggunakan testpack berpotensi memberikan hasil yang tidak akurat tentang kehamilan sebab ternyata terdapat sekian tidak sedikit kondisi yang sanggup membuat kadar beta HCG tinggi dalam tubuh.
 Berikut adalah beberapa kondisi tersebut.

 1. Kehamilan Ektopik (Hamil di luar Kandungan)
 Kehamilan yang berlangsung di mana sel telur yang telah berhasil dibuahi berimplantasi (menempel) dan tumbuh di ruangan yang tidak mestinya. Lokasi berkembang mestinya sel telur yang telah dibuahi tersebut merupakan dinding rahim. Namun pada kondisi tertentu, misalnya transportasi sel telur yang telah dibuahi tidak lancar karena kendala anatomi ataupun ada kerusakan dari hasil pembuahan itu sendiri. Waktu belum terganggu, kehamilan ektopik dapat menunjukkan gejala yang serupa dengan kehamilan biasa seperti mual, muntah, dan rasa segera lelah. Pada kondisi ini jika dilakukan tes kehamilan serentak, maka dapat memberikan hasil positif karena meski berada di ruangan yang tidak harusnya, sel yang telah terbuahi akan tetap menghasilkan hormon beta HCG.

 2. Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
 Istilah hamil anggur sangat sering digunakan oleh masyarakat sebab penampakan kehamilan ini lewat pencitraan USG menghasilkan gambaran serupa buah anggur. Pada dasarnya, “anggur” yang terbentuk adalah neoplasma jinak dari hasil pembuahan yang mengalami kegagalan dalam perkembangannya sehingga mengakibatkan beberapa bagian terluarnyanya (serta disebut yang merupakan vili) menggelembung menyerupai buah anggur. Gejala khas dari hamil anggur ini ialah ukuran pembesaran perut yang amat sangat serentak dan melebihi masa kehamilan. tanpa gejala spesifik yang lain, hamil anggur menunjukkan hasil uji testpack positif. Bahkan jikalau diuji kadar hormon beta HCG darahnya, maka dapat menunjukkan peningkatan yang abnormal.

 3. Misscarriage (keguguran)
 Penyebab hasil palsu tes kehamilan lainnya adalah keguguran. Kepada kondisi ini sebenarnya kehamilan memang lah telah terjadi, tetapi karena sebab tertentu, berjalan peluruhan (keguguran). Kejadian keguguran ada yang disadari apabila perkembangan calon janin telah lumayan besar, tapi ada pula yang tidak disadari (teramat tidak jarang seperti menstruasi biasa) dikarenakan tidak disertai dengan gejala yang lebih spesifik. Hingga sekian tidak sedikit diwaktu setelah keguguran, kadar beta HCG tetap ditemukan tinggi dalam tubuh sehingga mampu merancukan hasil tes.

 4. Hasil False Positif
 Testpack yang beredar di pasaran memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang bermacam. Nilai yang tentukan kejadian false positif (positif palsu) merupakan spesifisitas fasilitas. Spesifisitas fasilitas tes kehamilan yang beredar di pasaran yaitu berkisar antara 94-99%. Karenanya tetap ada bisa jadi bahwa hasil tes yang dilakukan tidak akurat.
 Kondisi-kondisi di atas yakni kondisi yang paling tak jarang ditemui di masyarakat yang merancukan kondisi kehamilan. Karenanya, lebih waspadalah dalam laksanakan tes kehamilan dan tetap konfirmasi kembali ke sarana kesehatan yang terpercaya.

No comments:

Post a Comment

Blog Archive